Ikan Toman, dikenal secara ilmiah sebagai Scleropages formosus (meski kadang disalahartikan, jenis sebenarnya adalah Chitala chitala atau Chitala lhae), adalah spesies ikan air tawar besar, kuat dan agresif yang berasal dari Sungai Mekong dan Sungai nagahijau388 . Terkenal karena ketahanannya dan nilai pangan yang tinggi, budi daya ikan Toman menjadi pilihan yang menjanjikan bagi peternak ikan. Berikut adalah panduan mendalam tentang cara memelihara dan memanfaatkan ikan Toman.
Persiapan Kolam
Ikan Toman membutuhkan ruang yang cukup besar untuk bergerak. Kolam harus memiliki kedalaman minimal 1.5 meter dan luas 5×5 meter untuk setiap ekor ikan. Kolam sebaiknya berada di area terbuka dengan sirkulasi air yang baik.
Pembibitan dan Populasi
Toman adalah spesies yang agresif. Oleh karena itu, biasanya disarankan untuk memelihara mereka secara individu atau dalam kelompok kecil dengan cukup tempat berlindung.
Pakan dan Pemberian Pakan
Ikan Toman adalah spesies omnivora. Mereka makan berbagai jenis pakan seperti ikan kecil, udang, krill, jentik nyamuk, dan pakan khusus ikan. Pakan harus diberikan 2-3 kali sehari dalam jumlah cukup untuk kesehatan ikan.
Pemeliharaan dan Pengawasan
Kualitas air harus dipantau secara rutin. Kondisi ideal untuk ikan Toman meliputi suhu antara 24-28 derajat Celsius, pH 6.5-7.5. Ganti sekitar 20% air kolam setiap pekan untuk menjaga kualitas air.
Pencegahan Penyakit
Ikan Toman rentan terhadap parasit dan bakteri. Pencegahan bisa dilakukan dengan menjaga kualitas air, membatasi stres, dan pemeriksaan rutin.
Panen
Panen bisa dilakukan ketika ikan mencapai berat sekitar 2-3 kilogram. Proses ini umumnya berlangsung sekitar 12-18 bulan setelah pembibitan.
Tantangan dan Peluang
Budi daya ikan Toman menghadapi sejumlah tantangan, termasuk pengawasan ketat kualitas air dan pengetahuan tentang diet mereka. Namun, peluangnya juga besar, dari penjualan ikan untuk konsumsi hingga penjualan ikan hias untuk kolektor.