Penyakit kusta, juga dikenal dengan sebutan nagahijau388 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae. Penyakit ini merupakan salah satu penyakit paling tua yang diketahui oleh manusia dan sering kali dikaitkan dengan stigma dan diskriminasi karena kurangnya pemahaman tentang cara penularannya. Meskipun demikian, kusta sekarang dapat diobati dan penderita dapat sembuh sepenuhnya dengan pengobatan yang tepat.
Kusta umumnya menyerang sistem saraf perifer, kulit, dan mata, menyebabkan perubahan pada kulit, kerusakan saraf, serta deformitas pada bagian tubuh tertentu. Gejala yang umum pada kusta meliputi bercak-bercak kemerahan pada kulit, hilangnya sensasi pada bagian tubuh tertentu, kerusakan saraf yang menyebabkan kerusakan pada jari-jari atau anggota tubuh lainnya, serta pembengkakan pada wajah atau telinga.
Penularan kusta umumnya terjadi melalui kontak langsung dengan penderita yang tidak diobati, meskipun bakteri tidak mudah menular dan hanya sebagian kecil populasi yang rentan terhadap infeksi. Pengobatan kusta melibatkan terapi multi obat yang diawasi ketat oleh tenaga medis, yang bertujuan untuk membunuh bakteri penyebab kusta, mencegah kerusakan lanjutan, dan mencegah penyebaran penyakit.
Selain pengobatan medis, pendekatan holistik dalam manajemen kusta juga melibatkan pemulihan sosial, psikologis, dan rehabilitasi bagi penderita, mengingat stigma yang seringkali menyertainya. Pemberian pendidikan dan informasi yang akurat kepada masyarakat, serta dukungan dari keluarga dan komunitas, juga penting dalam mengatasi stigma dan diskriminasi terhadap penderita kusta.
Upaya pencegahan kusta melibatkan deteksi dini, pengobatan yang tepat, kampanye informasi dan edukasi masyarakat, serta penghapusan stigma yang terkait dengan penyakit ini. Dengan perawatan yang tepat, penderita kusta dapat sembuh sepenuhnya dan melanjutkan kehidupan normal tanpa hambatan atau diskriminasi.