Sungai Yangtze, yang juga dikenal sebagai Chang Jiang di Tiongkok, adalah sungai terpanjang di Asia dan sungai terpanjang ketiga di dunia setelah Sungai Amazon dan Sungai Nil. Dengan panjang sekitar 6.300 kilometer, Sungai Yangtze memainkan peran penting dalam sejarah, ekonomi, dan ekologi Tiongkok serta negara-negara yang dilaluinya.
Sungai Yangtze memiliki ekosistem yang sangat beragam, dengan sejumlah spesies flora dan fauna yang endemik dan nagahijau388 . Beberapa spesies yang hanya dapat ditemukan di sepanjang Sungai Yangtze, termasuk lumba-lumba air tawar Baiji yang terancam punah. Sungai ini juga mengalir melintasi beberapa kota besar seperti Chongqing dan Shanghai, yang menjadi pusat kegiatan ekonomi, budaya, dan politik di Tiongkok.
Salah satu proyek yang paling terkenal di sepanjang Sungai Yangtze adalah Bendungan Three Gorges, yang merupakan bendungan air terbesar di dunia. Bendungan ini tidak hanya digunakan untuk pembangkit listrik tenaga air, tetapi juga untuk mengatur banjir, navigasi, irigasi, dan pemurnian air sungai. Meskipun kontroversial karena dampak lingkungan dan sosialnya, Bendungan Three Gorges telah menjadi simbol penting dari kekuatan dan kemajuan Tiongkok dalam pengembangan infrastruktur.
Sungai Yangtze juga memiliki nilai sejarah dan budaya yang tinggi, dengan berbagai situs bersejarah dan tempat suci yang tersebar di sepanjang alirannya. Beberapa kota dan desa tradisional di tepi sungai menyimpan warisan berharga dari masa lalu, membawa pengunjung untuk memahami sejarah dan kehidupan masyarakat lokal di sekitar Sungai Yangtze.
Meskipun memiliki kekayaan alam dan budaya yang berharga, Sungai Yangtze juga menghadapi tantangan serius dalam hal polusi, degradasi ekosistem, dan perubahan iklim. Upaya konservasi, perlindungan lingkungan, dan pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan menjadi kunci dalam memastikan keberlanjutan Sungai Yangtze dan kehidupan sekitarnya untuk generasi mendatang